oleh

Kepedulian OD-SK Terhadap Pengungsi Wamena Papua

TopManado.com, Manado – Kerusuhan memang kerap meninggalkan hal yang begitu tak mengenakan dan meninggalkan keharuan yang mendalam bagi para korban yang mengalaminya. Wamena papua adalah daerah yang mana kerusuhan baru – baru ini menghampiri. Akibat korban HOAX atau ( berita bohong ). Pemerintah berupayah membuat keadaan menjadi kondusif dan memperketat keamanan yang ada di Papua. Korban pengungsi yang dari berbagai daerahpun telah di tamping dan sebagian telah di pulangkan ke daerahnya masing- masing.


Korban dari Sulawesi Utara khususnya telah di beri perhatian oleh pemerintah. Untunglah semua dalam keadaan baik atau dalam keadaan selamat. Menyikapi hal tersebut maka Gubernur Sulawesi Utara menugaskan Tim Pemprov yang terdiri dari Kepala Badan Bencana Daerah Drs. Joy Oroh, Kepala Badan Kesbang Drs. Meky Onibala M.Si dan Kepala Biro Pemerintahan DR. Jemmy Kumendong M.Si bersama Pejabat dari Dinas Sosial untuk meninjau sekaligus membawa bantuan kepada korban yang mengungsi.
Ketika tiba di Bandara Sentani, Tim Pemprov dijemput oleh para pengurus Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) di Papua bersama dengan ormas adat Minahasa dan langsung diarahkan menuju lokasi pengungsian di Dunlop Sentani. Terdapat sekitar 75 orang pengungsi di tempat ini dan melakukan dialog untuk mendapatkan masukan secara langsung hal apa yang dibutuhkan dan menyentuh langsung kebutuhan para pengungsi.


Dari dialog yang dilakukan ternyata yang dibutuhkan adalah bagaimana caranya para pengungsi yang masih berada di Wamena untuk keluar karena banyaknya pengungsi yang menunggu list, makanan dan pakaian serta kebutuhan untuk pulang ke Manado karena merasa tidak kondusif lagi untuk tinggal di Wamena. Masukan tersebut ditampung dan di diskusikan untuk kemudian akan ditindaklanjuti.
Disamping pengungsi yang ditampung saat ini, juga banyak pengungsi yang ditampung langsung oleh keluarga masing – masing bahkan ada yang sudah melanjutkan perjalanan pulang ke Manado.
Selanjutnya Tim Pemprov juga berkunjung ke lokasi penampungan pengungsi asal Sulut di Kehiran Sentani, Hari ke dua Sabtu 5/10 rencananya Tim Pemprov akan menuju ke Wamena.
Diketahui, kerusuhan Wamena yang terjadi berawal dari unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019). Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.
Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.
Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto menyatakan bahwa korban tewas berjumlah 33 orang. Sampai saat ini suasana di Papua telah berjalan baik dan kondusif. Pemerintahpun berupaya melakukan bermacam langkah untuk membuat keadaan di Papua sedia kala.

DR ( TM )