oleh

Ancaman Non Militer di SULUT Sudah Nampak


Topmanado.com, SULUT- Kegiatan Seminar Sinergitas Penanganan Ancaman Non Militer mendapat apresiasi oleh Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang disampaikan oleh Drs Meiki M Onibala, M.Si Kaban Kesbangpol Propinsi Sulawesi Utara dalam sambutannya mengawali seminar yang diselenggarakan Tanggal 10 Oktober 2018 di Ruang Serbaguna Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Sulawesi Utara, berkerja sama dengan Kementerian Pertahanan RI yang dihadiri langsung oleh perwakilan Sulawesi Utara Kolonel Kav. Tri Agus Suwanto dan Michael G Nainggolan, SH, MH DEA, alumni LEMHANAS RI PPRA 56/2017, Dosen Fakultas Hukum UNSRAT sebagai nara sumber.


Sulawesi Utara adalah jalur strategis yang rentan masuknya para teroris atau apapun yang berupa ancaman, baik ancaman militer/perang yang belum nyata maupun ancaman Non Militer/ancaman modern yang sudah nyata di depan mata.
Terorisme, radikalisme, pemberontakan, bersenjata, perampokan, pelanggaran wilayah perbatasan , bencana alam, wabah penyakit, pencurian kekayaan alam,serangan siber, spionase, peredaran dan penyalahgunaan narkoba adalah bagian dari ancaman Militer dan Non Militer yang patut kita perangi bersama, jelas nara sumber. Menyembunyikan kejahatan yang kita ketahui sama halnya kita melakukan kejahatan itu sendiri, tambahnya lagi saat memberikan pandangan untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya peran dan proaktif dalam memberantas ancaman tersebut.


Saya merasa terpanggil memberikan pemahaman kepada SDM agar mengerti akan ancaman Non Militer itu sebenarnya dan bagaimana peran SDM dalam memeranginya. Ancaman moderen bukan sama halnya dengan mengangkat senjata (alussita) yang canggih untuk berperang tapi bagaimana dapat memerangi ancaman Non Militer seperti kemiskinan, traffiking, minuman keras, korupsi dsb dengan berani melapor ke pihak yang berwenang. Masyarakat yang berani melaporkan sesuatu yang salah dan militan dalam membela negara maka itulah peran memerangi ancaman Non Militer ungkap Kolonel Kav Tri Agus Suwanto.


Adapun ancaman Non Militer lainnya seperti penggunaan Narkoba sangat merugikan banyak pihak. Menurut data statistik Badan Narkotika Nasional, Sulut sudah mendekati 30 ribu pemakai narkoba dari jumlah penduduk 2.6 juta jiwa. Banyaknya berita-berita hoax/dusta yang bermunculan di media sosial serta adanya perilaku penyimpangan seksual hubungan sejenis di SULUT yang dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara sudah nampak. Ini semua adalah ancaman non militer yang nyata untuk disikapi bersama.
Maka demi ketahanan Negara Republik Indonesia 4 pilar kebangsaan harus tetap dijaga oleh Pemda, Masyarakat, Mahasiswa dan Pegawai dalam meningkatkan peran Sinergitas Penanganan Ancaman Non Militer di Sulawesi Utara.

( IMEY )