oleh

Atraksi Dari 10 Klenteng Mewarnai Perayaan Cap Go Meh di Kota Manado


Topmanado.com,MANADO-Cap Go Meh merupakan puncak dalam prosesi keagamaan setelah tahun Imlek, yang sudah didahului dengan berbagai ritual keagamaan. Setelah tahun baru Imlek, umat Konhucu terus melakukan ritual doa di Klenteng yang bertujuan untuk mendapatkan berkat dan restu untuk prosesi Cap Go Meh nantinya. Ada juga pementasan tradisi-tradisi budaya Tionghoa di area Klenteng.

Untuk perayaan pawai Cap Go Meh Tahun 2019, sebanyak 10 klenteng di Kota Manado turut mewarnai dalam perayaan ini. Terlihat juga selain iring-iringan kio dan tang sin, ada juga atraksi tradisional sebagai pembuka seperti tarian kabasaran dan juga permainan musik bambu.

Perayaan Cap Go Meh atau hari Kelima Belas di bulan pertama Imlek, sudah menjadi kalender iven tahunan Kota Manado, sehingga pemerintah Kota Manado mensupport penuh pelaksanaan agenda yang selalu dipadati ribuan massa ini.

Dalam sambutannya, Walikota Manado memberikan apresiasi terhadap perayaan Cap Go Meh 2019 ini, terbesar karena melibatkan 10 kenteng di Kota Manado dan masuk dalam kalender Iven Pariwisata Kota Manado.

Demikian juga Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey memberikan apresiasi terhadap terselenggaranya perayaan ini, “Saya bangga dan memberikan penghargaan atas kegiatan ini dan perlu kita jaga bersama saling mendukung, menghargai, menghormati satu dengan yang lain sehingga Kota Manado lebih lagi Sulawesi Utara tetap dalam suasanan aman, rukun dan damai dan berharap wisatawan mancanegara maupun lokal semakin banyak yang berkunjung ke Sulut khususnya Manado”. Ujar Gubernur Sulawesi Utara dalam sambutannya.

Tampak hadir juga Forkopinda Sulut, Forkopinda Manado, FKUD dan BKSAUA Provinsi Sulut maupun Kota Manado serta tamu lainnya.
(CIM)