oleh

Bahas Virus Corona, Ini Hasil RDP Komisi IV Dengan Dinkes dan Dispar Sulut

TOPMANADO- Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Sulut dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara dilaksanakan di ruang rapat Komisi IV, Selasa (28/01) pagi.

Dalam kesempatan ini Wakil Ketua Komisi IV, Careig Runtu mengatakan RDP ini digelar untuk mempertanyakan penanganan virus corona.

“Karena kita tahu bersama walaupun kemarin beberapa media menyampaikan bahwa salah satu pasien yang terindikasi belum suspect, tapi selaku Komisi IV yang membidangi kesejahteraan rakyat juga ikut mengambil bagian sebagai tanggung jawab moril kami kepada masyarakat dan kepedulian kami pada bangsa dan negara terlebih khusus untuk Provinsi Sulawesi Utara,” ujar CNR (sapaan akrabnya).

Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan, Debie Kalalo mengatakan sehubungan dengan adanya Corona Virus yang kita dengar bersama, maka upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara pertama adalah kami telah membuat surat kewaspadaan kepada seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan rumah sakit baik pemerintah maupun swasta tertanggal 8 Januari 2020.

“Kemudian surat SARS dan SPRS ke rumah-rumah sakit agar dapat pro aktif untuk segera melaporkan kejadian yang berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) termasuk kejadian pneuomia pada tanggal 14 Januari 2020, kemudian kami melakukan pemantauan wisatawan dari Tiongkok di pintu masuk Bandara Sam Ratulangi bersama-sama dengan KKP Kelas II Manado dan ada juga pembagian kartu kewaspadaan kesehatan kepada pelaku perjalanan dari negara-negara ini,” pungkas Debie.

Lebih lanjut dikatakannya, RS Prof Kandou juga sebagai RS rujukan nasional telah siap dengan seluruh standar-standar penanganan. Kemudian kami melakukan edukasi melalui media-media kepada masyarakat tentang cara pencegahan, kemudian kami juga telah menghimbau kepada masyarakat tentunya jangan panik, kita tetap waspada bila mengalami gejala demam, batuk, dan segera bisa dilaporkan, tentunya upaya untuk perilaku hidup sehat, kebersihan tangan, dan menutup mulut ketika bersin itu juga diberikan edukasi,

“Sampai saat ini Badan Kesehatan Dunia belum mengumumkan ini merupakan emergency global. Dan kami tetap siap siaga dalam melihat dan mengawasi situasi sekarang ini,” tuturnya.

Kepala Dinas Pariwisata Sulut, Hendry Katjily dalam pemaparannya mengungkapkan bahwa kunjungan turis mancanegara ke Sulawesi Utara dalam tahun 2016-2019 perkembangannya menunjukkan prospect yang sangat baik, untuk tahun 2019 awal sendiri kita mendapat kunjungan turis mancanegara 153.656 orang, dan dari jumlah tersebut, China sendiri sekitar 116.150 orang jadi sekitar 80 persen di dominasi oleh turis China.

Sementara itu, menyikapi persoalan Virus Corona, Katjily mengatakan, Pemerintah Indonesia pada tanggal 20 Januari 2020, Kemenhub melarang seluruh maskapai Indonesia untuk terbang ke Wuhan China,

“Karena untuk menghentikan penerbangan itu, kewenangan Kementerian Perhubungan, untuk tanggal 24 Januari Kementerian Luar Negeri RI mengeluarkan travel advice untuk WNI yang berpergian ke China, Tanggal 25 Januari Kemenkes, Out Band, Angkasa Pura juga memastikan 135 Bandara yang menjadi tempat masuk turis asing telah dipasang alat termal scanner,” ungkap Katjily.

Katjily juga menegaskan, dalam hal ini Pemerintah Daerah mengikuti apa yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Jadi, travel warning, penghentian penerbangan juga sudah dilakukan, kemudian mempersiapkan fasilitas di bandara juga untuk termal scanner juga pengukur suhu tubuh sudah dilakukan termasuk ada 100 RS sudah dipersiapkan untuk RS rujukan untuk penanganan kasus Virus Corona jika ada,” tegasnya sembari menambahkan bahwa ada hal yang menggembirakan dan sangat bersyukur untuk Sulawesi Utara sampai saat ini belum ada kasus Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus corona.

(Desieree)