oleh

Antusiasme Warga Hadiri Reses Wenny Lumentut di Tiga Lokasi

TOPMANADO.COM- Masa Reses II tahun 2020, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara Wenny Lumentut, dilaksanakan di tiga lokasi yang ada di Tomohon yaitu di Kelurahan Kolongan, Talete, dan Paslaten I, Jumat (11/09).

Dihadiri ratusan warga, WL melaksanakan reses dengan memperhatikan himbauan pemerintah dan menerapkan protokol kesehatan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

Dalam kegiatan masa reses ini, Wenny Lumentut menjelaskan tujuan pelaksanaan reses tersebut.

“Ini reses terakhir saya, tanggal 23 September saya bukan lagi Anggota DPRD. Jadi, ini adalah reses, bukan kampanye. Aspirasi apa yang belum terjangkau oleh masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah, sepanjang itu merupakan tugas Pemerintah Provinsi, kami punya kewajiban untuk menindaklanjuti. Kalau itu tugas Pemerintah Kota, kami sebatas memberitahukan,” jelas WL (sapaan akrabnya).

Reses Wenny Lumentut di Talete

Adapun keluhan dan usulan disampaikan warga dalam pelaksanaan reses tersebut. Seperti di Kelurahan Kolongan, masyarakat mengusulkan adanya pembangunan infrastruktur jalan penghubung Kolongan-Woloan. Sementara, di Kelurahan Talete I, masyarakat mengeluhkan masalah air bersih.

“Kami mau mengeluhkan mengenai air bersih. Lingkungan III kalau sudah siang, sudah tidak kebagian air. Tidak ada air yang keluar, malahan hanya angin saja yang keluar. Tapi, kalau giliran mau membayar, banyak sekali yang harus dibayar. Jadi, kami minta pak Wenny untuk memperhatikan hal itu,” keluh warga.

Reses Wenny Lumentut di Kelurahan Paslaten I

Menanggapi apa yang disampaikan warga, WL mengungkapkan, dirinya hanya bisa memberikan masukan dan saran. Baik buruknya pelayanan PDAM, itu menjadi tanggung jawab Pemerintah Kota Tomohon.

“Kami hanya bisa memberikan masukan dan saran. Sebab, baik buruknya pelayanan PDAM, itu adalah tanggung jawab pemerintah yang ada sekarang. Saya tidak mau berjanji kalau saya tidak mampu memenuhi. Saya menjelaskan apa adanya. Tapi, satu ketika saya mampir, saya akan sampaikan itu. Saya tidak mau berjanji lebih, tapi ini merupakan catatan buat kami, yang akan kami tindaklanjuti suatu ketika nanti,” pungkas WL.

Di sisi lain, masyarakat Kelurahan Paslaten I mengeluhkan terkait masalah pendidikan, kegiatan pertanian yang macet, harga produksi murah, serta tidak adanya wadah yang bisa menampung hasil usaha petani dan pedagang pasar.

Menanggapi keluhan tersebut, WL mempersilahkan untuk memasukan proposal demi kebaikan semua masyarakat.

“Silahkan masukan proposal, untuk kebaikan kalian. Tapi, betul-betul semua bisa dipertanggungjawabkan. Karena, ini uang pemerintah dikembalikan ke masyarakat. Harus komplit administrasi.” kuncinya

(Desieree)*